Jumat, 31 Mei 2013

Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2013

Salam Kebangkitan Nasional.

Bertepatan di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2013, situs Layanan PADAMU NEGERI BPSDMPK-PMP resmi dirilis dengan semangat membangkitkan Pelayanan Publik Prima, bukan sekedar Pelayanan Birokrasi, kepada Dunia Pendidikan Indonesia.
Kami himbau kepada semua pemilik NUPTK untuk mencari data masing-masing di situs ini dan mempersiapkan diri dalam proses VerVal Ulang NUPTK mulai 3 Juni 2013 sesuai jenis Formulir VerVal Ulang ke Admin Dinas Kab/Kota atau Admin Sekolah Induk masing-masing.
Bagi Admin Dinas dan Sekolah-Sekolah dapat mulai mengaktifkan akun login masing-masing. Surat Login PADAMU NEGERI Admin Dinas dapat diambil di LPMP setempat. Dan Surat Aktifasi Akun Login PADAMU NEGERI setiap sekolah dapat diambil dari Admin Dinas masing-masing.
Mohon bantuan dan pengertian bagi seluruh pihak untuk saling mendukung dan bersinergi membantu proses distribusi dan aktifasi akun login masing-masing.

Hari Kebangkitan Nasional yang bertepatan dengan 20 Mei hari ini, marilah segenap Blogger mania bersama mencoba untuk mengolahragakan otak guna mencari file yang sudah di save dalam long memory pribadi masing-masing. Tentunya hal itu masih bertalian dengan perjalanan sejarah yang diawali dengan lahirnya gerakan nasionalis pertama yaitu Boedi Oetomo (1908) dan Sumpah Pemuda (1928).

Dimulai dengan lahirnya gerakan nasionalis pertama Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, seabad plus setahun yang lalu. Pergerakan nasional ini diprakarsai oleh Dokter Soetomo di Jakarta. Dengan dorongan dilahirkannya Boedi Oetomo ini, kemudian lahirlah Sarekat Islam, di tahun 1912, di bawah pimpinan Haji O.S. Tjokroaminoto bersama Haji Agus Salim dan Abdul Muis.

Dalam tahun 1912 itu lahir pula satu gerakan politik yang amat penting, yaitu Indische Partij yang dimpimpin oleh Douwes Dekker (Dr. Setiabudhi), R.M. Suwardi Suryaningrat dan Dr. Tjipto Mangunkusumo. Tahun 1913, partai ini dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda dan pemimpin-pemimpinnya ditangkapi dan kemudian dibuang dalam pengasingan.
Namun, terlepas dari hal tersebut diatas, kita tidak bisa pungkiri bahwa realita saat ini tidaklah demikian. Kita pribadi terkadang merasakan aroma ketidak pedulian masyarakat terhadap ruang sejarah publik yang seharusnya dapat dikeruk manfaatnya. Betapa tidak, coba saja tenggok tanggal 2 Mei kemarin yang bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional. Momentum ini hanya diperingati secara seremonial saja tanpa ada implementasi kritis yang terus berkesinambungan. Akibatnya nasib pendidikan di negeri kita yang tercinta ini masih memprihatinkan.
 
Kebangkitan bukanlah sekedar melek dari ngantuk, atau berdiri tegak dari duduk, melainkan motivasi apa gerangan yang menggelitik sehingga insan melek dari kantuknya sehingga ia tegak berdiri dari santainya yang berleha-leha.
 
Sulit dipungkiri ! Andailah dipikir panjang teriring jiwa tenang, manusia kini ternyata tengah dilanda kegelisahan yang amat parah, kegelisahan yang tidak Cuma disebabkan oleh satu hal, namun disebabkan oleh berbagai hal yang pada saat ini tengah mementaskan peranannya yang merisaukan.
 
Risau adalah pangkalnya segenap jikalau, dan andai jikalaunya terlampau membludak, maka hidup ini akan kehilangan arah, kehilangan makna, yang termasuk amal kreatifitasnya. Dan andai hidup terputus dari gerak kreatifitasnya, maka bersemaraklah mimpi-mimpi yang penuh dengan ‘berandai-andai’.


Sabtu, 12 Januari 2013

PENDIDIKAN DI INDONESIA vs INDIA

Add caption
 PENDIDIKAN DI INDONESIA vs INDIA
Ini sebuah perbedaan antara negara yang mau maju dan negara yang ingin rakyatnya buta akan sebuah pendidikan yang seharusnya menjadi hak segala rakyat Indonesia yang kita cintai

TYLLA Subijantoro, mahasiswi S-2 ilmu hukum Universitas New Delhi - India, tiba-tiba mencuri perhatian.  Pertanyaan Tylla kepada Presiden Yudhoyono konon membuat SBY marah. “Saat berdialog dengan masyarakat Indonesia di India, ada warga yang sejak mulai bicara sampai selesai menjelek-jelekkan negeri kita dan memuji luar negeri. Saya menyesalkan,” kata SBY di Tanah Air.
Apa yang ditanyakan Tylla kepada SBY pada pertemuan 23 November lalu itu? Berikut petikan perbincangan Tylla dengan Basfin Siregar dari Gatra:
“Benarkah Anda menjelek-jelekkan bangsa sendiri?”
“Saya tidak terima dibilang menjelek-jelekkan bangsa! Yang saya jelek-jelekkan itu pemerintah. Saya membandingkan kebijakan Pemerintah India dengan SBY. Saya lihat Pemerintah India memberi subsidi gede banget untuk pendidikan. Adalah salah pemerintah kalau pendidikan di Indonesia makin nggak terjangkau!”
“Berapa uang kuliah Anda di India?”
“Untuk program S-2 dua tahun, saya cuma bayar US$ 600, sekitar Rp 6 juta. Itu sudah all-in, sudah admission fee dan tuition fee. Tinggal mikir biaya hidup, dan  biaya hidup di Delhi sama dengan di Jakarta. Uang US$ 600 itu pun karena saya foreigner yang bayar lebih mahal. Soalnya, duit saya itu dipakai buat subsidi warga India asli. Kalau orang India yang kuliah, setahun bayarnya cuma 700 rupee, sekitar Rp 40.000.”
“Bagaimana dibandingkan dengan biaya di Indonesia?”
“Tahun lalu, saya mendaftar program notariat. Untuk semester pertama saja habis Rp 50 juta.”
“Anda kaget ketika SBY marah?”
“Sebenarnya SBY marah bukan karena pertanyaan saya. Melainkan karena waktu SBY ngasih penjelasan, eh, saya malah bisik-bisik ke
teman. Saya bilang, ”Ah, SBY mau ngomong apa, nyatanya anaknya disekolahin ke luar negeri juga. Berarti dia setuju pendidikan di luar negeri bagus.”
Reaksi SBY bagaimana?
“SBY sepertinya menganggap saya anak yang kaget. Baru sekali sekolah di luar negeri, kok, sudah sombong banget. Soalnya, SBY bilang bahwa dia sudah sembilan kali sekolah di luar negeri, dan pendidikan di Indonesia nggak jelek. Tapi kenyataannya, di ranking dunia, pendidikan Indonesia kan nggak masuk?”
“Ketika dibentak, reaksi Anda sendiri bagaimana?”
“Saya senyum aja, terus diem nunduk-nunduk, manggut-manggut minta maaf. Terus saya perhatikan lagi. Tapi saya bisik ke teman itu cuma beberapa detik aja kok. Sepanjang sebelumnya saya juga memperhatikan penjelasan SBY.”
“Seperti apa jawaban SBY waktu menjawab pertanyaan Anda?”
“Ya pokoknya pemerintah sudah bekerja, bahwa pendidikan di Indonesia tidak jelek. Pendidikan di luar negeri ada yang bagus, tapi
ada juga yang lebih jelek dibanding di Indonesia. Begitu. Terus waktu menjawab soal buku-buku murah, SBY bilang kalau pemerintah juga sudah menyiapkan content (materi) untuk buku-buku SD, bagaimana agar bisa kepake untuk sekian generasi. Teknis begitu. Itu kan nggak nyambung dengan apa yang saya sampaikan.”
“Seperti apa subsidi pendidikan di India?”
Di sini, buku murah luar biasa, bahkan buku-buku impor karena pemerintah memberi subsidi kertas! Selain itu pemerintah juga bikin
kerja sama dengan penerbit-penerbit gede kayak Penguin Books agar buku-buku mereka bisa dicetak di India, jadi bisa dijual lebih murah. Buku-buku kuliah saya, kalau dikonversi ke rupiah, paling mahal cuma Rp 10.000. Kalau di Indonesia, saya bisa keluar sampai Rp 2,5 juta untuk beli buku saja. Dan karena subsidi kertas itu, harga langganan koran juga murah. Saya itu langganan satu koran, satu majalah berita semacam Gatra, dan satu majalah wanita. Nah, untuk langganan tiga media itu, sebulannya saya cuma bayar 110 rupee, atau sekitar Rp 22.000. Selain itu di India, pelajar dapat fasilitas kartu abonemen yang harganya cuma 50 rupee, atau sekitar Rp 10.000, yang berlaku selama empat bulan. Dengan kartu pas itu, selama empat bulan kita bisa gratis naik bis pemerintah jurusan apa aja. Mau keliling-keliling Delhi juga boleh. Meski bisnya bobrok, tapi nyaman. Berhentinya juga
cuma di halte. Kartu abonemen itu selain untuk pelajar, juga dikasih untuk pegawai negeri, tentara, orang jompo dan physically disabled (orang cacat). Itu untuk transportasi.
“Tidak takut dianggap melebih-lebihkan India?”
“Lho, justru karena saya cinta bangsa Indonesia, saya ingin pemerintah belajar kepada India. Orang Indonesia itu pintar-pintar.
Tapi, soalnya, pemerintah tidak bisa memfasilitasi pendidikan murah. Para insinyur di India mampu bersaing untuk masuk di Microsoft. Sedangkan di Indonesia hanya beberapa orang saja yang beruntung. Maka
tolonglah pemerintah bikin agar pendidikan itu affordable.”
Tapi, pendidikan di Indonesia kan ada juga bagusnya?
“Kalau mau jujur, infrastrukturnya lebih bagus. Di kampus sudah ada lift, whiteboard, pakai OHP. Kalau di sini enggak. Naik dari lantai I ke lantai IV masih manual, masih pakai kapur tulis, terus nggak ada AC. Tapi, kalau kualitas content-nya, kita kurang.”
“Kalau pengajarnya bagaimana?”
Kalau di India enaknya, dosen-dosen itu bisa dihubungi kapan saja. Kayak Amartya Sen, peraih nobel, kalau mahasiswanya minta diskusi private session, masih dilayanin. Nggak susah. Bahkan presidennya sendiri, Abdul Kalam, dia juga mengajar, dan masih bisa ditelepon! Saya pernah bareng mahasiswanya makan malam bareng Abdul Kalam. Saya lihat Abdul Kalam itu dikritik mahasiswanya yang orang India, ditunjuk-tunjuk gitu, dia nggak marah kok. Masih santai aja.”
“Setelah pertemuan dengan SBY itu, apakah Anda ditegur, misalnya oleh orang KBRI?”
“Ah, nggak. Orang KBRI itu asyik-asyik. Yang ribut itu justru pegawai negeri (dari Indonesia) yang tugas belajar ke India. Mereka
pada marah. Dibilangnya saya itu anak itik yang baru keluar dari induknya, kaget. Padahal saya kan juga bukan baru pertama kali ke luar negeri. Sebelumnya saya kan juga sempat ikut summer course atau homestay gitu. Tapi kan nggak kompatibel kalau membandingkan Indonesia dengan negara-negara maju. Makanya dibandingin dengan India.” [Teropong, Gatra Nomor 6 Beredar Senin, 19 Desember 2005]
Artikel yang sangat menarik sekaligus miris, semoga pemerintah semakin memperhatikan dunia pendidikan yang ada di indonesia.
TYLLA Subijantoro, mahasiswi S-2 ilmu hukum Universitas New Delhi - India, tiba-tiba mencuri perhatian.  Pertanyaan Tylla kepada Presiden Yudhoyono konon membuat SBY marah. “Saat berdialog dengan masyarakat Indonesia di India, ada warga yang sejak mulai bicara sampai selesai menjelek-jelekkan negeri kita dan memuji luar negeri. Saya menyesalkan,” kata SBY di Tanah Air.
Apa yang ditanyakan Tylla kepada SBY pada pertemuan 23 November lalu itu? Berikut petikan perbincangan Tylla dengan Basfin Siregar dari Gatra:
“Benarkah Anda menjelek-jelekkan bangsa sendiri?”
“Saya tidak terima dibilang menjelek-jelekkan bangsa! Yang saya jelek-jelekkan itu pemerintah. Saya membandingkan kebijakan Pemerintah India dengan SBY. Saya lihat Pemerintah India memberi subsidi gede banget untuk pendidikan. Adalah salah pemerintah kalau pendidikan di Indonesia makin nggak terjangkau!”
“Berapa uang kuliah Anda di India?”
“Untuk program S-2 dua tahun, saya cuma bayar US$ 600, sekitar Rp 6 juta. Itu sudah all-in, sudah admission fee dan tuition fee. Tinggal mikir biaya hidup, dan  biaya hidup di Delhi sama dengan di Jakarta. Uang US$ 600 itu pun karena saya foreigner yang bayar lebih mahal. Soalnya, duit saya itu dipakai buat subsidi warga India asli. Kalau orang India yang kuliah, setahun bayarnya cuma 700 rupee, sekitar Rp 40.000.”
“Bagaimana dibandingkan dengan biaya di Indonesia?”
“Tahun lalu, saya mendaftar program notariat. Untuk semester pertama saja habis Rp 50 juta.”
“Anda kaget ketika SBY marah?”
“Sebenarnya SBY marah bukan karena pertanyaan saya. Melainkan karena waktu SBY ngasih penjelasan, eh, saya malah bisik-bisik ke
teman. Saya bilang, ”Ah, SBY mau ngomong apa, nyatanya anaknya disekolahin ke luar negeri juga. Berarti dia setuju pendidikan di luar negeri bagus.”
Reaksi SBY bagaimana?
“SBY sepertinya menganggap saya anak yang kaget. Baru sekali sekolah di luar negeri, kok, sudah sombong banget. Soalnya, SBY bilang bahwa dia sudah sembilan kali sekolah di luar negeri, dan pendidikan di Indonesia nggak jelek. Tapi kenyataannya, di ranking dunia, pendidikan Indonesia kan nggak masuk?”
“Ketika dibentak, reaksi Anda sendiri bagaimana?”
“Saya senyum aja, terus diem nunduk-nunduk, manggut-manggut minta maaf. Terus saya perhatikan lagi. Tapi saya bisik ke teman itu cuma beberapa detik aja kok. Sepanjang sebelumnya saya juga memperhatikan penjelasan SBY.”
“Seperti apa jawaban SBY waktu menjawab pertanyaan Anda?”
“Ya pokoknya pemerintah sudah bekerja, bahwa pendidikan di Indonesia tidak jelek. Pendidikan di luar negeri ada yang bagus, tapi
ada juga yang lebih jelek dibanding di Indonesia. Begitu. Terus waktu menjawab soal buku-buku murah, SBY bilang kalau pemerintah juga sudah menyiapkan content (materi) untuk buku-buku SD, bagaimana agar bisa kepake untuk sekian generasi. Teknis begitu. Itu kan nggak nyambung dengan apa yang saya sampaikan.”
“Seperti apa subsidi pendidikan di India?”
Di sini, buku murah luar biasa, bahkan buku-buku impor karena pemerintah memberi subsidi kertas! Selain itu pemerintah juga bikin
kerja sama dengan penerbit-penerbit gede kayak Penguin Books agar buku-buku mereka bisa dicetak di India, jadi bisa dijual lebih murah. Buku-buku kuliah saya, kalau dikonversi ke rupiah, paling mahal cuma Rp 10.000. Kalau di Indonesia, saya bisa keluar sampai Rp 2,5 juta untuk beli buku saja. Dan karena subsidi kertas itu, harga langganan koran juga murah. Saya itu langganan satu koran, satu majalah berita semacam Gatra, dan satu majalah wanita. Nah, untuk langganan tiga media itu, sebulannya saya cuma bayar 110 rupee, atau sekitar Rp 22.000. Selain itu di India, pelajar dapat fasilitas kartu abonemen yang harganya cuma 50 rupee, atau sekitar Rp 10.000, yang berlaku selama empat bulan. Dengan kartu pas itu, selama empat bulan kita bisa gratis naik bis pemerintah jurusan apa aja. Mau keliling-keliling Delhi juga boleh. Meski bisnya bobrok, tapi nyaman. Berhentinya juga
cuma di halte. Kartu abonemen itu selain untuk pelajar, juga dikasih untuk pegawai negeri, tentara, orang jompo dan physically disabled (orang cacat). Itu untuk transportasi.
“Tidak takut dianggap melebih-lebihkan India?”
“Lho, justru karena saya cinta bangsa Indonesia, saya ingin pemerintah belajar kepada India. Orang Indonesia itu pintar-pintar.
Tapi, soalnya, pemerintah tidak bisa memfasilitasi pendidikan murah. Para insinyur di India mampu bersaing untuk masuk di Microsoft. Sedangkan di Indonesia hanya beberapa orang saja yang beruntung. Maka
tolonglah pemerintah bikin agar pendidikan itu affordable.”
Tapi, pendidikan di Indonesia kan ada juga bagusnya?
“Kalau mau jujur, infrastrukturnya lebih bagus. Di kampus sudah ada lift, whiteboard, pakai OHP. Kalau di sini enggak. Naik dari lantai I ke lantai IV masih manual, masih pakai kapur tulis, terus nggak ada AC. Tapi, kalau kualitas content-nya, kita kurang.”
“Kalau pengajarnya bagaimana?”
Kalau di India enaknya, dosen-dosen itu bisa dihubungi kapan saja. Kayak Amartya Sen, peraih nobel, kalau mahasiswanya minta diskusi private session, masih dilayanin. Nggak susah. Bahkan presidennya sendiri, Abdul Kalam, dia juga mengajar, dan masih bisa ditelepon! Saya pernah bareng mahasiswanya makan malam bareng Abdul Kalam. Saya lihat Abdul Kalam itu dikritik mahasiswanya yang orang India, ditunjuk-tunjuk gitu, dia nggak marah kok. Masih santai aja.”
“Setelah pertemuan dengan SBY itu, apakah Anda ditegur, misalnya oleh orang KBRI?”
“Ah, nggak. Orang KBRI itu asyik-asyik. Yang ribut itu justru pegawai negeri (dari Indonesia) yang tugas belajar ke India. Mereka
pada marah. Dibilangnya saya itu anak itik yang baru keluar dari induknya, kaget. Padahal saya kan juga bukan baru pertama kali ke luar negeri. Sebelumnya saya kan juga sempat ikut summer course atau homestay gitu. Tapi kan nggak kompatibel kalau membandingkan Indonesia dengan negara-negara maju. Makanya dibandingin dengan India.” [Teropong, Gatra Nomor 6 Beredar Senin, 19 Desember 2005]
Artikel yang sangat menarik sekaligus miris, semoga pemerintah semakin memperhatikan dunia pendidikan yang ada di indonesia.

TYLLA Subijantoro, mahasiswi S-2 ilmu hukum Universitas New Delhi - India, tiba-tiba mencuri perhatian.  Pertanyaan Tylla kepada Presiden Yudhoyono konon membuat SBY marah. “Saat berdialog dengan masyarakat Indonesia di India, ada warga yang sejak mulai bicara sampai selesai menjelek-jelekkan negeri kita dan memuji luar negeri. Saya menyesalkan,” kata SBY di Tanah Air.
Apa yang ditanyakan Tylla kepada SBY pada pertemuan 23 November lalu itu? Berikut petikan perbincangan Tylla dengan Basfin Siregar dari Gatra:
“Benarkah Anda menjelek-jelekkan bangsa sendiri?”
“Saya tidak terima dibilang menjelek-jelekkan bangsa! Yang saya jelek-jelekkan itu pemerintah. Saya membandingkan kebijakan Pemerintah India dengan SBY. Saya lihat Pemerintah India memberi subsidi gede banget untuk pendidikan. Adalah salah pemerintah kalau pendidikan di Indonesia makin nggak terjangkau!”
“Berapa uang kuliah Anda di India?”
“Untuk program S-2 dua tahun, saya cuma bayar US$ 600, sekitar Rp 6 juta. Itu sudah all-in, sudah admission fee dan tuition fee. Tinggal mikir biaya hidup, dan  biaya hidup di Delhi sama dengan di Jakarta. Uang US$ 600 itu pun karena saya foreigner yang bayar lebih mahal. Soalnya, duit saya itu dipakai buat subsidi warga India asli. Kalau orang India yang kuliah, setahun bayarnya cuma 700 rupee, sekitar Rp 40.000.”
“Bagaimana dibandingkan dengan biaya di Indonesia?”
“Tahun lalu, saya mendaftar program notariat. Untuk semester pertama saja habis Rp 50 juta.”
“Anda kaget ketika SBY marah?”
“Sebenarnya SBY marah bukan karena pertanyaan saya. Melainkan karena waktu SBY ngasih penjelasan, eh, saya malah bisik-bisik ke
teman. Saya bilang, ”Ah, SBY mau ngomong apa, nyatanya anaknya disekolahin ke luar negeri juga. Berarti dia setuju pendidikan di luar negeri bagus.”
Reaksi SBY bagaimana?
“SBY sepertinya menganggap saya anak yang kaget. Baru sekali sekolah di luar negeri, kok, sudah sombong banget. Soalnya, SBY bilang bahwa dia sudah sembilan kali sekolah di luar negeri, dan pendidikan di Indonesia nggak jelek. Tapi kenyataannya, di ranking dunia, pendidikan Indonesia kan nggak masuk?”
“Ketika dibentak, reaksi Anda sendiri bagaimana?”
“Saya senyum aja, terus diem nunduk-nunduk, manggut-manggut minta maaf. Terus saya perhatikan lagi. Tapi saya bisik ke teman itu cuma beberapa detik aja kok. Sepanjang sebelumnya saya juga memperhatikan penjelasan SBY.”
“Seperti apa jawaban SBY waktu menjawab pertanyaan Anda?”
“Ya pokoknya pemerintah sudah bekerja, bahwa pendidikan di Indonesia tidak jelek. Pendidikan di luar negeri ada yang bagus, tapi
ada juga yang lebih jelek dibanding di Indonesia. Begitu. Terus waktu menjawab soal buku-buku murah, SBY bilang kalau pemerintah juga sudah menyiapkan content (materi) untuk buku-buku SD, bagaimana agar bisa kepake untuk sekian generasi. Teknis begitu. Itu kan nggak nyambung dengan apa yang saya sampaikan.”
“Seperti apa subsidi pendidikan di India?”
Di sini, buku murah luar biasa, bahkan buku-buku impor karena pemerintah memberi subsidi kertas! Selain itu pemerintah juga bikin
kerja sama dengan penerbit-penerbit gede kayak Penguin Books agar buku-buku mereka bisa dicetak di India, jadi bisa dijual lebih murah. Buku-buku kuliah saya, kalau dikonversi ke rupiah, paling mahal cuma Rp 10.000. Kalau di Indonesia, saya bisa keluar sampai Rp 2,5 juta untuk beli buku saja. Dan karena subsidi kertas itu, harga langganan koran juga murah. Saya itu langganan satu koran, satu majalah berita semacam Gatra, dan satu majalah wanita. Nah, untuk langganan tiga media itu, sebulannya saya cuma bayar 110 rupee, atau sekitar Rp 22.000. Selain itu di India, pelajar dapat fasilitas kartu abonemen yang harganya cuma 50 rupee, atau sekitar Rp 10.000, yang berlaku selama empat bulan. Dengan kartu pas itu, selama empat bulan kita bisa gratis naik bis pemerintah jurusan apa aja. Mau keliling-keliling Delhi juga boleh. Meski bisnya bobrok, tapi nyaman. Berhentinya juga
cuma di halte. Kartu abonemen itu selain untuk pelajar, juga dikasih untuk pegawai negeri, tentara, orang jompo dan physically disabled (orang cacat). Itu untuk transportasi.
“Tidak takut dianggap melebih-lebihkan India?”
“Lho, justru karena saya cinta bangsa Indonesia, saya ingin pemerintah belajar kepada India. Orang Indonesia itu pintar-pintar.
Tapi, soalnya, pemerintah tidak bisa memfasilitasi pendidikan murah. Para insinyur di India mampu bersaing untuk masuk di Microsoft. Sedangkan di Indonesia hanya beberapa orang saja yang beruntung. Maka
tolonglah pemerintah bikin agar pendidikan itu affordable.”
Tapi, pendidikan di Indonesia kan ada juga bagusnya?
“Kalau mau jujur, infrastrukturnya lebih bagus. Di kampus sudah ada lift, whiteboard, pakai OHP. Kalau di sini enggak. Naik dari lantai I ke lantai IV masih manual, masih pakai kapur tulis, terus nggak ada AC. Tapi, kalau kualitas content-nya, kita kurang.”
“Kalau pengajarnya bagaimana?”
Kalau di India enaknya, dosen-dosen itu bisa dihubungi kapan saja. Kayak Amartya Sen, peraih nobel, kalau mahasiswanya minta diskusi private session, masih dilayanin. Nggak susah. Bahkan presidennya sendiri, Abdul Kalam, dia juga mengajar, dan masih bisa ditelepon! Saya pernah bareng mahasiswanya makan malam bareng Abdul Kalam. Saya lihat Abdul Kalam itu dikritik mahasiswanya yang orang India, ditunjuk-tunjuk gitu, dia nggak marah kok. Masih santai aja.”
“Setelah pertemuan dengan SBY itu, apakah Anda ditegur, misalnya oleh orang KBRI?”
“Ah, nggak. Orang KBRI itu asyik-asyik. Yang ribut itu justru pegawai negeri (dari Indonesia) yang tugas belajar ke India. Mereka
pada marah. Dibilangnya saya itu anak itik yang baru keluar dari induknya, kaget. Padahal saya kan juga bukan baru pertama kali ke luar negeri. Sebelumnya saya kan juga sempat ikut summer course atau homestay gitu. Tapi kan nggak kompatibel kalau membandingkan Indonesia dengan negara-negara maju. Makanya dibandingin dengan India.” [Teropong, Gatra Nomor 6 Beredar Senin, 19 Desember 2005]
Artikel yang sangat menarik sekaligus miris, semoga pemerintah semakin memperhatikan dunia pendidikan yang ada di indonesia.

Apa pendapat anda tentang Pendidikan di negara kita?

Jumat, 31 Agustus 2012

ALAT-ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA

ALAT-ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA


A. ALAT MUSIK PUKUL
1.GAMELAN
Gamelan terdiri atas beberapa kelengkapan seperti; gong, gendang, bonang,gambang, dan rebab ( alat musik gesek ). Gamelan terdapat terutama di Pulau Jawa dan Bali. Di Jawa Barat di sebut Degung. Di Jawa Tengah dan Di Jawa Timurdi sebut Klenenengan dan di Bali di sebut Gamelan.Alat ini terdapat juga di daerah Indonesia bagian lain dengan nama dan perangkap yang tidak lengkap antara lain di Batak, Minangkabau, toraja, Buton, Maluku dan Kalimantan.


2. GONG
Gong terbuat dari logam pipih dengan benjolan di tengahnya. alat musik ini terdapat di daerah Jawa, Bali, dan daerah bagian lainnya.


3. GENDANG
Gendang terbuat dari kulit Binatang yang di regangkan pada kayu berupa taung sebagai kotak Resonansi( Untuk Mendapatkan efek gaung ). Gendang terdapat di daerah Jawa, Bali dan daerah Indonesia lainnya.


4. BONANG
Bonang berupa jajaran Gong kecil dengan benjolan di tengahnya dan berada pada kotak resonansi. Bonang terdapat di daerah Jawa,Bali, dan daerah Indonesa lainnya.



5. GAMBANG
Berupa jajaran bilah-bilah kayu berada pada kotak resonansi. Terdapat di daerah Jawa, Bali, dan daerah Indonesia lainnya.


6. KOLINTANG
Sejenis gambang dari kayu Khas Minahasa dengan jajaran bilah-bilahnya pada kotak resonansi,dan dimainkan dengan cara berdiri.


7. REBANA
Terbuat dari kulit binatang yang diregangkan ke kayu berbentuk bundaran. Di sisi Bundaran Kayu di bubuhi Cimbal-Cimbal. Alat musik ini sebagai pe ngaruh kebudayaan Islam. Terdapat Hampir di seluruh Indonesia.


8. TIFA
Sejenis Kendang yang banyak terdapat di daerah Maluku dan Irian Jaya.


9. CALUNG
Alat musik ini berbentuk jajaran potongan bambu bulat ini terdapat di Jawa Barat.


10.SARON
Saron adalah alat musik sejenis Gambang dengan bilah-bilah dari kuningan, besi, atau perunggu. Saron terdapat di Jawa dan Bali.


11.TALEMPONG PACIK
Alat musik ini sejenis gong kecil tunggal dengan benjolan di tengahnya. Talempong Pacik terdapat di daerah Sumatera Barat, biasanya di Bawa dan dimainkan sambil berjalan sebagai pelengkap arak-arakan atau upacara.


12. KENDANG MELAYU
Jenis Kendang dengan satu sisi ini terdapat di daerah Deli Sumatera Utara sebagai pengiring Orkes Melayu.


13. MARWAS Atau GEDUMBA
Jenis Kendang Kecil untu mengiringi Musik Gambus. Terdapat di Sumatera Bagian Timur.


14. ANGKLUNG
Terdiri dari seperangkat bambu panjang pendek dan dapat berbunyi bila di guncang-guncangka. Terdapat di daerah Jawa Barat. Alat musik ini sempat di klaim oleh negara Jiran Malaysia namun berdasarkan Hak paten yang di daftarkan oleh Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan ke UNESCO PBB maka Indonesia di syahkan sebagai pemilik alat angklung ini.


B. ALAT MUSIK TIUP

1. SULING
Terbuat dari bambu dengan berbagai variasi, terdapat di hampir di seluruh Indonesia.


2. SALUANG
Seruling khas Minang, berupa Tabung bambu dengan kedua ujungnya terbuka.


3. SERUNAI
Serunai adalah semacam terompet yang terdapat di Sumatera, juga terdapat jenis yang serupa di Jawa Barat dengan nama Tarompet, di Jawa Timur dengan nama Sronen, di Sulawesi Selatan dengan nama Puwi-puwi.


4. SANGKA 
Alat musik tiup ini terbuat dari siput atau kerang besar berongga. Di salah satu sisi kerang di buat lubang sebagai sumber bunyi. alat musik ini banyak tersebar di Minahasa, Halmahera, P. Seram dan Kepulauan Kei.


5. KLEDI Atau KALDEI
Kledi atau Kaldei berupa sejumlah tabung bambu yang di hubungkan denga sebuah Labu. Sebuah Tabung yang Panjang dapat menghasilkan satu nada, sedang tabung lainnya dapat menghasilkan berbagai ragam nada suling. Alat musik ini terdapat di daerah Kalimantan.


C. ALAT MUSIK PETIK

1. KECAPI
Alat musik petik ini memakai jajaran dawai panjang pendek dengan tabung resonansi yang terbuat dari kotak kayu, Kecapi ini terdapat di daerah Jawa barat.


2. SASANDO
Sasando adalah alat musik yang terbuat dari daun lontar dengan bambu berongga dan di lengkapi dengan 36 dawai, Sasando terdapat di daerah Timor.


3. POPONDI Atau TOLINDO
Popondi terbuat dari kayu berbentuk busur dan bertumpu pada tempurung kelapa, di atasnya terdapat sebuah dawai yang di tegangkan untuk di petik, Alat ini terdapat di Daerah Toraja.


4. CELEMPUNG Atau SITER
Siter adalah sejenis kecapi dengan jajaran dawai, memakai tabung resonasi yang bertumpu pada kaki penunjang. Alat musik ini terdapat Di Pulau Jawa.


D. ALAT MUSIK GESEK

1. REBAB
Rebab adalah alat musik gesek dengan satu dua senar atau dawai. Alat musik ini terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia dan sebagai pengaruh kebudayaan Islam.


E. ALAT MUSIK GABUNGAN

1. TIFA TOTOBUANG
Tifa totobuang adalah sejenis bonang dari daerah Maluku yang di mainkan dengan Iringan gendang dan Gitar.

 

Sabtu, 14 Juli 2012

KISI-KISI TEORI DAN PRAKTEK UN PRODUKTIF SMK, SMA, STM 2011-2012 TERBARU

ASSALAMUALAIKUM... WR... WB...
Bagi yang membutuhkan KISI-KISI TEORI DAN PRAKTEK UN PRODUKTIF SMK, SMA, STM 2011-2012 TERBARU
Silahkan Download semua KISI-KISI TEORI DAN PRAKTEK UN PRODUKTIF SMK, SMA, STM 2011-2012 TERBARU
di bawah ini :
Catatan :
  • Insya Allah Semua Gratis.
  • Materi Tidak Untuk dijual hanya sebagai bahan Referensi.
  • jangan Lupa Komentarnya di tunggu yah.
1014-KSP-Teknik Survei dan Pemetaan.pdf  69K
1014-KST-Teknik Survei dan Pemetaan.pdf  73K
1023-KSP-Teknik Gambar Bangunan.pdf  67K
1023-KST-Teknik Gambar Bangunan.pdf  77K
1049-KSP-Teknik Konstruksi Batu Beton.pdf  68K
1049-KST-Teknik Konstruksi Batu Beton.pdf  76K
1058-KSP-Teknik Konstruksi Baja.pdf  70K
1058-KST-Teknik Konstruksi Baja.pdf  73K
1076-KSP-Teknik Konstruksi Kayu.pdf  68K
1076-KST-Teknik Konstruksi Kayu.pdf  76K
1085-KSP-Teknik Furnitur.pdf  71K
1085-KST-Teknik Furnitur.pdf  71K
1094-KSP-Plumbing dan Sanitasi.pdf  71K
1094-KST-Plumbing dan Sanitasi .pdf  76K
1103-KSP-Teknik Instalasi Tenaga Listrik.pdf  74K
1103-KST-Teknik Instalasi Tenaga Listrik.pdf  74K
1112-KSP-Teknik Distribusi Tenaga Listrik.pdf  75K
1112-KST-Teknik Distribusi Tenaga Listrik.pdf  72K
1156-KSP-Teknik Transmisi Tenaga Listrik.pdf  67K
1156-KST-Teknik Transmisi Tenaga Listrik.pdf  75K
1165-KSP-Teknik Pembangkit Tenaga Listrik.pdf  72K
1165-KST-Teknik Pembangkit Tenaga Listrik.pdf  80K
1174-KSP-Teknik Audio Video.pdf  68K
1174-KST-Teknik Audio Video.pdf  77K
1192-KSP-Teknik Elektronika Industri.pdf  73K
1192-KST-Teknik Elektronika Industri.pdf  80K
1218-KSP-Teknik Pendingin dan Tata Udara.pdf  69K
1218-KST-Teknik Pendingin dan Tata Udara.pdf  79K
1227-KSP-Teknik Pengelasan.pdf  67K
1227-KST-Teknik Pengelasan.pdf  70K
1236-KSP-Teknik Fabrikasi Logam.pdf  68K
1236-KST-Teknik Fabrikasi Logam.pdf  74K
1245-KSP-Teknik Pengecoran Logam.pdf  69K
1245-KST-Teknik Pengecoran Logam.pdf  84K
1254-KSP-Teknik Pemesinan.pdf  68K
1254-KST-Teknik Pemesinan.pdf  78K
1263-KSP-Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri.pdf  67K
1263-KST-Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri.pdf  75K
1272-KSP-Teknik Gambar Mesin.pdf  67K
1272-KST-Teknik Gambar Mesin.pdf  68K
1289-KSP-Teknik Kendaraan Ringan.pdf  75K
1289-KST-Teknik Kendaraan Ringan.pdf  78K
1298-KSP-Teknik Alat Berat.pdf  78K
1298-KST-Teknik Alat Berat.pdf  79K
1307-KSP-Teknik Perbaikan Bodi Otomotif.pdf  67K
1307-KST-Teknik Perbaikan Bodi Otomotif.pdf  75K
1316-KSP-Teknik Sepeda Motor.pdf  72K
1316-KST-Teknik Sepeda Motor.pdf  74K
1325-KSP-Pemesinan Pesawat Udara.pdf  67K
1325-KST-Pemesinan Pesawat Udara.pdf  70K
1334-KSP-Konstruksi Rangka Pesawat Udara.pdf  69K
1334-KST-Konstruksi Rangka Pesawat Udara.pdf  80K
1343-KSP-Konstruksi Badan Pesawat Udara.pdf  68K
1343-KST-Konstruksi Badan Pesawat Udara.pdf  78K
1352-KSP-Airframe dan Powerplant.pdf  74K
1352-KST-Airframe dan Powerplant.pdf  76K
1369-KSP-PPIEPU.pdf   72K
1369-KST-PPIEPU.pdf  76K
1378-KSP-Kelistrikan Pesawat Udara.pdf  72K
1378-KST-Kelistrikan Pesawat Udara.pdf  76K
1387-KSP-Elektronika Pesawat Udara.pdf  67K
1387-KST-Elektronika Pesawat Udara.pdf  71K
1396-KSP-Teknik Konstruksi Kapal Baja.pdf  67K
1396-KST-Teknik Konstruksi Kapal Baja.pdf  73K
1405-KSP-Teknik Pengelasan Kapal.pdf  68K
1405-KST-Teknik Pengelasan Kapal.pdf  81K
1414-KSP-Teknik Instalasi Pemesinan kapal.pdf  67K
1414-KST-Teknik Instalasi Pemesinan Kapal.pdf  74K
1423-KSP-Kelistrikan Kapal.pdf  66K
1423-KST-Kelistrikan Kapal.pdf  73K
1432-KSP-Teknik Gambar Rancang Bangun kapal.pdf  67K
1432-KST-Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal.pdf  74K
1449-KSP-Teknik Konstruksi Kapal Kayu.pdf  67K
1449-KST-Teknik Konstruksi Kapal Kayu.pdf  74K
1458-KSP-Interior Kapal.pdf  67K
1458-KST-Interior Kapal.pdf  73K
1485-KSP-Teknik Pemintalan Serat Buatan.pdf  68K
1485-KST-Teknik Pemintalan Serat Buatan.pdf  74K
1494-KSP-Teknik Pembuatan Benang.pdf  66K
1494-KST-Teknik Pembuatan Benang.pdf  68K
1503-KSP-Teknik Pembuatan Kain.pdf  67K
1503-KST-Teknik Pembuatan Kain.pdf  75K
1512-KSP-Teknik Penyempurnaan Tekstil.pdf  67K
1512-KST-Teknik Penyempurnaan Tekstil.pdf  73K
1529-KSP-Garmen.pdf  67K
1529-KST-Garmen.pdf  75K
1538-KSP-Persiapan Grafika.pdf  88K
1538-KST-Persiapan Grafika.pdf  78K
1547-KSP-Produksi Grafika.pdf  68K
1547-KST-Produksi Grafika.pdf  73K
1556-KSP-Geologi Pertambangan.pdf  68K
1556-KST-Geologi Pertambangan.pdf  70K
1574-KSP-Kontrol Proses.pdf  78K
1574-KST-Kontrol Proses.pdf  81K
1583-KSP-Kontrol Mekanik.pdf  67K
1583-KST-Kontrol Mekanik.pdf  72K
1592-KSP-Teknik Instrumentasi Logam.pdf  68K
1592-KST-Teknik Instrumentasi Logam.pdf  74K
1607-KSP-Kimia Industri.pdf  76K
1607-KST-Kimia Industri.pdf  78K
1627-KSP-Kimia Analisis.pdf  66K
1627-KST-Kimia Analisis.pdf  76K
1645-KSP-Nautika Kapal Niaga.pdf  69K
1645-KST-Nautika Kapal Niaga.pdf  76K
1654-KSP-Teknika Kapal Niaga.pdf  69K
1654-KST-Teknika Kapal Niaga.pdf  75K
1663-KSP-Nautika Kapal Penangkap Ikan.pdf  76K
1663-KST-Nautika Kapal Penangkap Ikan.pdf  82K
1672-KSP-Teknika Kapal Penangkap Ikan.pdf  74K
1672-KST-Teknika Kapal Penangkap Ikan.pdf  79K
1707-KSP-Teknik Mekatronika.pdf  67K
1707-KST-Teknik Mekatronika.pdf  74K
1716-KSP-Teknik Pemboran Minyak.pdf  68K
1716-KST-Teknik Pemboran Minyak.pdf  69K
1725-KSP-Teknik Pengolahan Migas dan Petrokimia.pdf  67K
1725-KST-Teknik Pengolahan Migas dan Petrokimia.pdf  70K
1734-KSP-Teknik Produksi Perminyakan.pdf  69K
1734-KST-Teknik Produksi Perminyakan.pdf  73K
1743-KSP-Teknik Otomasi Industri.pdf  69K
1743-KST-Teknik Otomasi Industri.pdf  76K
1752-KSP-Teknik Ototronik.pdf  106K
1752-KST-Teknik Ototronik.pdf  77K
1769-KSP-Teknik dan Manajemen Transportasi.pdf  71K
1769-KST-Teknik dan Manajemen Transportasi.pdf  75K
1778-KSP-Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass.pdf  68K
1778-KST-Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass.pdf  75K
2027-KSP-Teknik Jaringan Akses.pdf  69K
2027-KST-Teknik Jaringan Akses.pdf  77K
2036-KSP-Teknik Suitsing.pdf  73K
2036-KST-Teknik Suitsing.pdf  81K
2045-KSP-Teknik Transmisi Telekomunikasi.pdf  70K
2045-KST-Teknik Transmisi Telekomunikasi.pdf  83K
2054-KSP-Teknik Transmisi-4 tahun.pdf  67K
2054-KST-Teknik Transmisi-4 tahun.pdf  76K
2063-KSP-Teknik Komputer dan Jaringan.pdf  69K
2063-KST-Teknik Komputer dan Jaringan.pdf  82K
2072-KSP-Rekayasa Perangkat Lunak.pdf  74K
2072-KST-Rekayasa Perangkat Lunak.pdf  75K
2089-KSP-Multimedia.pdf  71K
2089-KST-Multimedia.pdf  76K
2098-KSP-TPPPR.pdf  69K
2098-KST-TPPPR.pdf  78K
2107-KSP-TPPPTV.pdf  67K
2107-KST-TPPPTV.pdf  78K
2116-KSP-Animasi.pdf  85K
2116-KST-Animasi.pdf  75K
3014-KSP-Keperawatan.pdf  77K
3014-KST-Perawatan Kesehatan.pdf  73K
3023-KSP-Perawatan Gigi.pdf  75K
3023-KST-Perawatan Gigi.pdf  70K
3032-KSP-Analis Kesehatan.pdf  67K
3032-KST-Analis Kesehatan.pdf  82K
3049-KSP-Farmasi.pdf  69K
3049-KST-Farmasi.pdf  73K
3058-KSP-Perawatan Sosial.pdf  69K
3058-KST-Perawatan Sosial.pdf  75K
3067-KSP-Farmasi Industri.pdf  68K
3067-KST-Farmasi Industri.pdf  77K
4036-KSP-Seni Patung.pdf  70K
4036-KST-Seni Patung.pdf  74K
4054-KSP-Seni Lukis.pdf  67K
4054-KST-Seni Lukis.pdf  76K
4063-KSP-Desain dan Produksi Kria Tekstil.pdf  69K
4063-KST-Desain dan Produksi Kria Tekstil.pdf  75K
4072-KSP-Desain dan Produksi Kria Kulit.pdf  69K
4072-KST-Desain dan Produksi Kria Kulit.pdf  75K
4089-KSP-Desain dan Produksi Kria Keramik.pdf  101K
4089-KST-Desain dan Produksi Kria Keramik.pdf  74K
4098-KSP-Desain dan Produksi Kria Logam.pdf  68K
4098-KST-Desain dan Produksi Kria Logam.pdf  78K
4107-KSP-Desain dan Produksi Kria Kayu.pdf  69K
4107-KST-Desain dan Produksi Kria Kayu.pdf  78K
4125-KSP-Seni Musik Non Klasik.pdf  67K
4125-KST-Seni Musik Non Klasik.pdf  76K
4134-KSP-Seni Tari Jawatimuran.pdf  66K
4134-KST-Seni Tari Jawatimuran.pdf  74K
4143-KSP-Seni Tari Makassar.pdf  66K
4143-KST-Seni Tari Makassar.pdf  77K
4152-KSP-Seni Tari Minang.pdf  66K
4152-KST-Seni Tari Minang.pdf  74K
4169-KSP-Seni Pedalangan Yogyakarta.pdf  69K
4169-KST-Seni Pedalangan Yogyakarta.pdf  73K
4178-KSP-Seni Pedalangan Surakarta.pdf  69K
4178-KST-Seni Pedalangan Surakarta.pdf  73K
4187-KSP-Seni Pedalangan Jawatimuran.pdf  68K
4187-KST-Seni Pedalangan Jawatimuran.pdf  69K
4196-KSP-Seni Pedalangan Bali.pdf  68K
4196-KST-Seni Pedalangan Bali.pdf  72K
4205-KSP-Seni Tari Sunda.pdf  77K
4205-KST-Seni Tari Sunda.pdf  74K
4214-KSP-Seni Tari Bali.pdf  66K
4214-KST-Seni Tari Bali.pdf  67K
4223-KSP-Seni Tari Surakarta.pdf  68K
4223-KST-Seni Tari Surakarta.pdf  70K
4232-KSP-Seni Tari Yogyakarta.pdf  67K
4232-KST-Seni Tari Yogyakarta.pdf  67K
4249-KSP-Seni Tari Banyumasan.pdf  69K
4249-KST-Seni Tari Banyumasan.pdf  68K
4258-KSP-Seni Karawitan Jawatimuran.pdf  69K
4258-KST-Seni Karawitan Jawatimuran.pdf  73K
4267-KSP-Seni Karawitan Makassar.pdf  73K
4267-KST-Seni Karawitan Makassar.pdf  74K
4276-KSP-Seni Karawitan Minang.pdf  69K
4276-KST-Seni Karawitan Minang.pdf  76K
4285-KSP-Seni Karawitan Sunda.pdf  78K
4285-KST-Seni Karawitan Sunda.pdf  75K
4294-KSP-Seni Karawitan Surakarta.pdf  67K
4294-KST-Seni Karawitan Surakarta.pdf  68K
4303-KSP-Seni Karawitan Yogyakarta.pdf  67K
4303-KST-Seni Karawitan Yogyakarta.pdf  73K
4312-KSP-Seni Karawitan Bali.pdf  67K
4312-KST-Seni Karawitan Bali.pdf  71K
4329-KSP-Seni Karawitan Banyumasan.pdf  67K
4329-KST-Seni Karawitan Banyumasan.pdf  73K
4347-KSP-Desain Komunikasi Visual.pdf  69K
4347-KST-Desain Komunikasi Visual.pdf  77K
4365-KSP-Seni Musik Klasik.pdf  69K
4365-KST-Seni Musik klasik.pdf  75K
4392-KSP-Seni Teater.pdf  67K
4392-KST-Seni Teater.pdf  75K
4409-KSP-Usaha Perjalanan Wisata.pdf  69K
4409-KST-Usaha Perjalanan Wisata.pdf  76K
4418-KSP-Akomodasi Perhotelan.pdf  74K
4418-KST-Akomodasi Perhotelan.pdf  74K
4427-KSP-Jasa Boga.pdf  87K
4427-KST-Jasa Boga.pdf  74K
4436-KSP-Patiseri.pdf  71K
4436-KST-Patiseri.pdf  77K
4445-KSP-Kecantikan Kulit.pdf  72K
4445-KST-Kecantikan Kulit.pdf  75K
4454-KSP-Kecantikan Rambut.pdf  73K
4454-KST-Kecantikan Rambut.pdf  78K
4463-KSP-Busana Butik.pdf  51K
4463-KST-Busana Butik.pdf  75K
4472-KSP-Desain Produk Interior dan Landscaping.pdf  67K
4472-KST-Desain Produk Interior dan Landscaping.pdf  75K
5032-KSP-Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian.pdf  96K
5032-KST-Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian.pdf  80K
5049-KSP-Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.pdf  84K
5049-KST-Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.pdf  77K
5058-KSP-Mekanisasi Pertanian.pdf  80K
5058-KST-Mekanisasi Pertanian.pdf  79K
5067-KSP-Agribisnis Rumput Laut.pdf  69K
5067-KST-Agribisnis Rumput Laut.pdf  75K
5094-KSP-Agribisnis Ternak Ruminansia.pdf  69K
5094-KST-Agribisnis Ternak Ruminansia.pdf  78K
5103-KSP-Agribisnis Ternak Unggas.pdf  86K
5103-KST-Agribisnis Ternak Unggas.pdf  76K
5129-KSP-Kehutanan.pdf  69K
5129-KST-Kehutanan.pdf  74K
5156-KSP-Pengawasan Mutu.pdf  71K
5156-KST-Pengawasan Mutu.pdf  79K
5183-KSP-Agribisnis Tanaman Perkebunan.pdf  68K
5183-KST-Agribisnis Tanaman Perkebunan.pdf  76K
5245-KSP-Penyuluhan Pertanian.pdf  72K
5245-KST-Penyuluhan Pertanian.pdf  72K
5254-KSP-Perawatan Kesehatan Ternak.pdf  68K
5254-KST-Perawatan Kesehatan Ternak.pdf  80K
5263-KSP-Agibisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.pdf  56K
5263-KST-Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.pdf  77K
5272-KSP-Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan.pdf  72K
5272-KST-Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan.pdf  77K
5289-KSP-Agribisnis Perikanan.pdf  68K
5289-KST-Agribisnis Perikanan.pdf  76K
5298-KSP-Agribisnis Aneka Ternak.pdf  69K
5298-KST-Agribisnis Aneka Ternak.pdf  75K
6018-KSP-Akuntansi.pdf  74K
6018-KST-Akuntansi.pdf  75K
6027-KSP-Perbankan.pdf  67K
6027-KST-Perbankan.pdf  76K
6036-KSP-Perbankan Syariah.pdf  68K
6036-KST-Perbankan Syariah.pdf  76K
6045-KSP-Administrasi Perkantoran.pdf  76K
6045-KST-Administrasi Perkantoran.pdf  75K
6054-KSP-Pemasaran.pdf  74K
6054-KST-Pemasaran.pdf  71K

…………………………………………….xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx…………………………………………………..
Sources            : Search Engines caridata.blogspot.com
Keyword         : Kisi-Kisi UN SMK
Format File      : Word / Doc
“Kalau bisa Download, Kenapa Harus Beli??”
Not for sale, Just for reference material
^_^ Terimakasih Semoga Bermanfaat ^_^

Jumat, 08 Juni 2012

BUKU ELEKTORONIK (EBOOK)

BUKU ELEKTORONIK (EBOOK)

Ini adalah beberapa link yang saya baru saya posting... moga beberapa link artikel ini bisa membantu





Hadir Buku BSE dengan harga terjangkau, lihat katalog disini dan jika KESULITAN mendownload atau tidak sempat untuk mendownload BSE (SD, SMP, SMA, ...
www.diknas.info
1 Agu 2008 ... Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD dan MI ... kepada kami sebagai penulis, dengan menggunakan buku-buku hasil karya kami. .... olahraga, dan kesehatan pada jenjang SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk ...
ml.scribd.com
291 Buku SD ... Tolong sediakan buku Seni Budaya dan Keterampilan untuk kelas 5 SD. ... Senang Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan ...
bse.kemdiknas.go.id
1 hari yang lalu... SMKN 1 Dompu Tahun 2012 # Artisteer 3.1 Full Keygen # Download Gratis Ebook (buku) Pertanian Lengkap # Pekan Olahraga Catur Antar ...
kampungmediabali1.blogspot.com
1 hari yang lalu ... Buku dan Ebook Gratis. Download ebook,buku apa saja ada, komputer,peluang bisnis online, karir,lowongan kerja,cinta,misteri dll, ...
buku2gratis.blogspot.com
25 Jul 2011 ... Dan itu, “Semuanya gratis, full,” imbuh Didik. ..... 4shared.com · Buku bahasa inggris gratis · Buku Sekolah Elektronik SD/SMP/SMA & Sederajat ...
saripedia.wordpress.com


Tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII, Gubernur Riau Rusli Zainal Kamis .... Buku Pintar Olahraga : Mens Sana In Corpore Sano ...
www.kemenpora.go.id